Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Produk Informatika

Berpikir kritis merupakan keahlian yang perlu Anda kembangkan di era informasi saat ini. Ada beberapa keahlian yang dapat Anda latih untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. (Materi Lanjutan dr https://www.baranur.web.id/dampak-sosial-informatika-dampak-produk-informatika , Dampak Sosial Informatika)

baranur

4/28/20256 min read

Berpikir kritis (critical thinking) adalah sebuah proses disiplin intelektual untuk aktif dan terampil membangun konsep, menerapkan, menganalisis, melakukan sintesis, dan/ atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau diterima sebelum digunakan sebagai panduan bagi keyakinan dan tindakan (Scriven dan Paul, 1987). Hal ini berarti, berpikir kritis tidak hanya menerima secara langsung informasi yang diterima, melainkan membuat sebuah penilaian sendiri dengan cara melakukan proses berpikir yang logis dan matang. Sebelum menentukan sikap, terlebih dahulu dilakukan pengujian sebuah informasi dengan cara mempertanyakan seluruh argumen dan kesimpulan yang ada.

Berpikir kritis merupakan keahlian yang perlu Anda kembangkan di era informasi saat ini. Ada beberapa keahlian yang dapat Anda latih untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

a. Menangkap Pesan

Ketika menerima sebuah informasi, kemampuan untuk menangkap pesan yang ada merupakan kebutuhan mutlak. Seringkali suatu informasi memiliki pesan yang tersirat sehingga membutuhkan kemampuan untuk memahami dengan jelas pesan yang disampaikan oleh informasi tersebut. Kemampuan menangkap pesan akan membuat Anda dapat melihat kondisi, permasalahan, dan batasan-batasan yang ada dengan lebih jelas. Setelah memahami permasalahan dengan jelas, Anda dapat mencari penyebab dan solusi-solusi alternatif. Kemampuan untuk menangkap pesan dapat dilatih dengan cara memusatkan perhatian pada permasalahan, melatih kemampuan literasi, dan kemampuan mendengar.

b. Melakukan Analisis

Kemampuan analisis adalah kemampuan untuk membaca dan mengevaluasi keadaan secara efektif dengan melibatkan pengetahuan, fakta, data, atau informasi yang dimiliki. Jika diperlukan, analisis seringkali juga melibatkan pengetahuan khusus (knowledge) pada bidang yang relevan dengan informasinya. Jika diperlukan, analisis juga seringkali perlu dilengkapi dengan data-data tambahan atau penelitian lanjutan, sehingga kesimpulan yang diambil akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kemampuan analisis dapat ditingkatkan dengan latihan sehingga memberikan lebih banyak pengalaman. Keahlian dalam bidang tertentu terkadang perlu digunakan. Misalnya saja, Anda menerima informasi bahwa tanaman tertentu dapat memberikan dampak kesehatan pada penggunanya. Dalam ha) ini, keahlian dalam bidang kesehatan, kimia, dan biologi akan berguna untuk menganalisis apakah informasi tersebut merupakan kebenaran atau hanya sebuah hocks. Kemampuan analisis juga dapat ditingkatkan dengan cara membaca buku¬buku yang relevan dengan bidang yang dianalisis.

c. Melakukan Inferensi

Kemampuan inferensi adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan dari informasi yang dikumpulkan. Menarik kesimpulan merupakan proses untuk mengembangkan jawaban dari pertanyaan yang berkembang dengan informasi yang terbatas. Oleh karena itu, seringkali berbagai pertimbangan yang cermat diperlukan untuk melakukan evaluasi dan menarik kesimpulan.

d. Komunikasi

Saat ini pekerjaan lebih banyak dilakukan dalam sebuah tim, proses berpikir kritis seringkali melibatkan pihak lain. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi mutlak diperlukan. Kemampuan komunikasi yang balk mencakup kemampuan untuk mendengar pesan dari pihak lain, dan kemampuan untuk menyampaikan ide dan pesan kepada orang lain. Kemampuan komunikasi tersebut akan membantu dalam proses berpikir kritis.

Di era informasi saat ini, berpikir kritis adalah proses yang sangat penting. Oleh karena itu, Anda perlu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, sehingga penting untuk memahami Iebih banyak tentang aktivitas dan proses berpikir kritis. Selanjutnya, keterampilan berpikir kritis tersebut dapat Anda terapkan ketika menerima sebuah informasi maupun ketika menggunakan produk-produk informatika.

Selain mengembangkan keahlian berpikir kritis yang sudah disampaikan di atas, Anda juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan cara mengajukan pertanyaan yang tepat dan mencari tahu jawaban dari pertanyaan tersebut. Pertanyaan dapat diberikan dengan menggunakan kata kunci "what, when, where, who, why, dan how" atau sering juga dikenal dengan metode 5W + 1H.

Sebagai contoh, misalkan saja Anda menerima informasi dalam artikel, gambar atau video, maka Anda dapat menggunakan 5W + 1H untuk mencermati secara kritis informasi yang diterima. Pertanyaan yang dapat Anda ajukan adalah sebagai berikut:

What?

(1) Apa informasi yang ingin disampaikan oleh artikel, gambar, atau video tersebut?

(2) Apa tujuan dari informasi yang disampaikan?

(3) Apa yang menjadi latar belakang informasi tersebut disampaikan? Apa yang diharapkan dari pembacanya?

(4) Apakah informasi yang disampaikan perlu disebarkan atau tidak? Apa keuntungan dan kerugian dari penyebaran informasi tersebut?

Why?

(1) Mengapa berita atau informasi yang ada artikel, gambar, atau video terjadi?

(2) Mengapa artikel atau gambar atau video ini dibuat dan disebarkan?

(3) Mengapa informasi yang ada di artikel, gambar, atau video ini penting?

When?

Kapan artikel, gambar, atau video dibuat dan dibagikan? Apakah masih relevan dengan waktu sekarang.

Kapan artikel, gambar, atau video dibuat dan dibagikan? Apakah masih relevan dengan waktu sekarang.

Where?

Di mana kejadian yang ada di artikel, gambar, atau video terjadi? Apakah ada budaya atau kejadian besar (misalnya perang atau kekacauan) yang melatarbelakangi artikel, gambar, atau video tersebut? Apakah hal tersebut relevan dengan tempat tinggal Anda?

Who?

(1) Siapa yang membuat artikel, gambar, atau video? Apakah orang tersebut mempunyai kepentingan ekonomi, politik, atau kepentingan yang lain?

(2) Siapa tokoh utama dalam artikel, gambar, atau video? Apakah orang tersebut mempunyai kredibilitas yang balk?

(3) Siapa saja target pembaca penonton dari artikel, gambar, atau video?

How?

(1) Bagaimana informasi yang ada di artikel, gambar, atau video akan memengaruhi emosi atau pikiran saya?

(2) Bagaimana informasi yang ada di artikel, gambar, atau video akan memengaruhi emosi atau pikiran masyarakat?

(3) Bagaimana dampak yang mungkin terjadi dari penyebaran informasi yang ada di video bagi masyarakat?

(4) Bagaimana sikap dan tindakan yang paling bijaksana untuk menyikapi artikel, gambar, atau video ini?

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti yang telah ditunjukkan di atas, Anda akan dapat melihat sebuah informasi yang ada di artikel, gambar, atau video secara menyeluruh dan mempunyai gambaran yang lebih lengkap. Selanjutnya, Anda dapat mengambil keputusan apakah sebuah informasi tersebut dapat dianggap sebagai informasi yang mengandung kebenaran atau informasi yang harus diabaikan.

Teknik 5W + 1H juga dapat digunakan untuk mencermati secara kritis sebuah produk atau penerapan teknologi informatika. Berikut ini akan diuraikan bagaimana menerapkan teknik tersebut untuk mencermati secara kritis penggunaan atau penerapan sebuah produk informatika.

What?

(1) Apakah dampak positif dari penggunaan produk informatika yang baru?

(2) Apakah ada dampak negatif yang perlu diwaspadai?

(3) Apakah ketentuan hukum yang diperlukan agar dampak negatif penggunaan produk informatika dapat dihindari?

Why?

(1) Mengapa produk informatika yang baru dikembangkan? Masalah apa yang ingin diselesaikan dengan produk tersebut?

(1) Mengapa produk informatika ini diterima balk di masyarakat?

(2) Mengapa produk informatika ini ditolak di masyarakat?

When?

(1) Kapan produk informatika ini mulai dikembangkan?

(2) Kapan produk informatika ini akan diperkenalkan kepada ma sya ra kat?

(3) Kapan produk informatika ini akan mulai memberikan dampak positif/negatif bagi masyarakat?

Where?

(1) Di mana produk informatika ini dikembangkan?

(2) Di mana produk informatika ini akan diterapkan?

Who?

(1) Siapa yang mengembangkan produk informatika ini?

(2) Siapa tokoh utama dari pengembangan produk informatika ini?

(3) Siapa yang akan menjadi target pasar atau pengguna dari produk informatika ini?

(4) Siapa saja yang mendapatkan dampak positif dari penggunaan produk informatika ini?

(5) Siapa saja yang mendapatkan dampak negatif dari penggunaan produk informatika ini?

How?

(1) Bagaimana produk informatika ini memberikan manfaat yang balk bagi penggunanya?

  1. (2) Bagaimana produk informatika ini memberikan dampak negatif bagi pengguna atau orang di sekitarnya

  2. (3) Bagaimana produk informatika ini akan mengubah hidup atau cara hidup pengguna atau orang di sekitarnya?

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti di atas, maka Anda akan dapat melihat sebuah produk informatika dengan lebih lengkap dan dapat melihat penerapan sebuah produk informatika dari banyak sudut pandang. Selanjutnya, Anda dapat mengambil keputusan apakah penggunaan produk informatika ini perlu didukung atau dihentikan? Apa saja tindakan yang diperlukan agar manfaat dari sebuah produk informatika menjadi maksimal dan kerugiannya dapat dihindari.

Selain mempelajari bagaimana mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, Anda juga perlu memahami ada beberapa hal dalam diri manusia yang dapat menghalangi terjadinya proses berpikir kritis. Hal ini perlu Anda ketahui agar dapat mengenali dan memahaminya ketika Anda ingin melakukan proses berpikir kritis. Hal tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Persepsi

Persepsi adalah proses individu menerjemahkan, mengorganisasi, dan memberikan makna terhadap informasi yang diterima dari lingkungan. Persepsi dianggap sebagai cara di mana individu menerima, menafsirkan, dan menerjemahkan pengalaman. Bagaimana individu meMandang sesuatu bekerja akan mempengaruhi bagaimana mereka berpikir akan sesuatu tersebut. Persepsi dapat menjadi suatu sistem penyaringan informasi yang sangat menentukan. Oleh karena itu, persepsi yang keliru dapat menjadi penghalang seseorang untuk berpikir kritis karena sudah memiliki pengalaman belajar sendiri. Sebagai contoh, jika Anda sudah mendengar hal buruk tentang seorang teman bernama Andi dan telah mempunyai persepsi bahwa Andi bukan orang baik. Kebaikan dari Andi akan Anda akan Anda tanggapi secara negatif.

  1. Asumsi

Asumsi adalah dugaan atau perkiraan yang menjadi dasar untuk landasan berpikir yang dianggap benar. Asumsi merupakan sesuatu yang belum diketahui kebenarannya tetapi dapat menjadi penghalang untuk menerima gagasan atau ide-ide barn. Seorang individu akan merasa nyaman dengan sebuah asumsi dan akan menutup untuk alternatif lain. Asumsi dapat menjadi penghalang untuk berpikir kritis karena individu sudah mempunyai dasar pemikiran yang dianggap benar dan tidak perlu lagi diubah/dipertanyakan.

  1. Emosi

Emosi dapat sangat mempengarui cara manusia berpikir. Keputusan yang diambil ketika dalam kondisi marah dan gembira dapat sangat berbeda. Cobalah minty sesuatu ketika orang tua Anda sedang marah kepada Anda atau lagi senang melihat perilaku Anda, hasilnya akan sangat berbeda. Emosi dapat menjadi penghalang yang sangat kuat untuk dapat berpikir kritis. Oleh karena itu seorang pemikir kritis berusaha untuk mengenali emosi dan mengelolanya ketika menghadapi kondisi di mana membutuhkan proses berpikir kritis.

  1. Bahasa

Berpikir tidak dapat dipisahkan dari bahasa. Bahasa merupakan sarana pengantar informasi yang akan digunakan dalam sebuah proses berpikir. Bahasa mempunyai makna yang tersurat (terlihat dengan jelas) dan tersirat (menyimpan suatu maksud yang tersembunyi). Bahasa seringkali menggunakan metafora karena metafora merupakan gaya bahasa yang dapat menyampaikan pesan yang sangat kuat dan memengaruhi pikiran manusia. Kemampuan individu untuk memahami bahasa yang digunakan dan menangkap pesan-pesan yang tersurat dan tersirat akan sangat mempengaruhi kemampuan orang tersebut untuk berpikir kritis. Sebaliknya, kemampuan bahasa yang kurang dapat menghalangi seseorang untuk melakukan proses berpikir kritis.

Setelah mengetahui apa raja yang dapat menghalangi Anda untuk dapat berpikir kritis, maka Anda perlu mencermati penghalang-penghalang di atas ketika sedang menerima informasi yang penting, yang membutuhkan proses berpikir kritis.

Sumber: Buku Informatika SMA